Ditulisan kali ini saya ingin memaparkan bagaiman Social Entreprenuer itu bekerja.
social entrepreneur itu adalah seorang entrepreneur yang sudah bisa memberikan sebagian keuntungan usahanya demi menolong orang-orang yang membutuhkan atau bahasa sederhananya entrepreneur yang melakukan kegiatan sosial.
Konsep secara umum dari Social Entrepreneurship, sebenarnya berarti bukan merupakan sebuah lembaga atau organisasi bentukan atau turunan dari perusahaan swasta (misalnya hasil dari CSR, Corporate Social Responsibility) dan lembaga pemerintahan (dalam hal ini yang terkait dengan Dinas Kesejahteraan Sosial). Akan tetapi murni merupakan sebuah usaha entrepreneurship yang bergerak di bidang sosial. Pada awalnya, Social Entrepreneurship mempunyai inti pemberdayaan dalam bidang kemasyarakatan yang bersifat voluntary atau charity (kedermawanan dan sukarela). Dalam hal ini membentuk sebuah lembaga-lembaga sosial seperti panti asuhan, anak asuh atau donasi untuk beasiswa di bidang pendidikan. Konsep awal mula Social Entrepreneurship tidak menekankan pada usaha untuk menghasilkan profit (non-profit). Jikalau ada profit, bukan menjadi tujuan utama dan nilainya bisa dibilang kecil. Karena inti utama dalah pemberdayaan untuk kemaslahatan bersama.
Social Entrepreneurship akhir-akhir ini menjadi makin populer terutama setelah salah satu tokohnya Dr. Muhammad Yunus, pendiri Grameen Bank di Bangladesh yang mendapatkan hadiah Nobel untuk perdamaian tahun 2006 (Santosa, 2003). Yang dikembangkan oleh Yunus, dengan pemberdayaan masyarakat di segmen kurang mampu secara finansial, tidak hanya menghasilkan kesejahteraan sosial masyarakat tetapi ternyata juga mendatangkan sebuah keuntungan secara finansial. Bisa dilihat dengan banyaknya tenaga kerja yang terserap (6 juta wanita), seperti phone-lady, ribuan pengemis, dan tumbuhnya UKM (Usaha Kecil Menengah) yang terbentuk dari usaha peminjaman uang atau kredit uang dengan bunga murah.
Social Enterpreneunship makin berperan dalam pembangunan ekonomi karena ternyata mampu memberikan daya cipta nilai-nilai sosial maupun ekonomi, yakni:
1. Menciptakan kesempatan kerja.
Manfaat ekonomi yang dirasakan diberbagai negara dari social enterpreneur adalah penciptaan kesempatan kerja yang baru. Selain itu memberikan peluang kerja terhadap penyandang cacat dilibatkan
dalam kegiatan produkti.
2. Inovasi dan kreasi.
Berbagai inovasi terhadap jasa kemasyarakatan seperti misalnya: penanggulangan HIV dan narkoba, pemberantasan buta
huruf, kurang gizi, yang mana belum tertangani oleh pemerintah
dapat dilakukan oleh kelompok social enterpreneunship dengan
penuh dedikasi.
3. Modal sosial.
Merupakan bentuk yang paling penting dari berbagai modal,
karena walaupun dalam kemitraan ekonomi yang paling utama adalah
nilai-nilai: saling pengertian, kepercayaan, dan budaya kerja
sama, semua ini adalah modal sosial. Bank dunia
menyatakan pula bahwa permasalahan yang kritis dalam
penanggulangan kemiskinan adalah modal sosial yang tidak memadai.
Selanjutnya dibangun jaringan kepercayaan dan kerjasama yang makin
meningkat sehingga dapat mengakses pembangunan fisik, aspek
keuangan dan sumber daya manusia. pada saat unit usaha dibentuk dan
saat usaha sosial mulai menguntungkan maka makin banyak sarana sosial
dibangun.
4. Peningkatan Kesetaraan
Salah satu tujuan pembangunan ekonomi adalah terwujudnya
kesetaraan dan pemataraan kesejahteraan masyarakat. Dan melalui
sosial enterpreneurship tujuan ini dapat diwujudkan, karena
pelaku bisnis yang semula memikirkan keuntungan, selanjutnya akan
memikirkan pemerataan pendapatan agara dapat dilakukan
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Semoga dengan tulisan saya kali ini bisa berguna untuk Anda.
Salam