Dulu,
eceng gondok dianggap sebagai hama yang mengotori sungai, karena tumbuhan ini
memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi dan dengan mudah menyebar melalui saluran
air. Namun dengan sentuhan kreatif, tanaman apung yang satu ini ternyata bisa
dijadikan kerajinan yang cukup potensial dari segi ekonomi, bahkan telah
menembus pasar ekspor.
Menurut
Wikipedia ,
eceng gondok atau enceng gondok adalah salah satu jenis tumbuhan air yang
mengapung. Di beberapa daerah di Indonesia, tanaman ini mempunyai nama lain,
seperti kelipuk yang dikenal di Palembang, kinggak di Lampung, ilung-ilung di
Dayak, serta di Manado dikenal dengan nama tumpe.
Kerajinan
yang terbuat dari bahan dasar eceng gondok pun ada beragam, antara lain berupa
hiasan dinding, sandal, taplak meja, bantal kursi, tas ,
dompet, dan banyak lagi. Jika sudah berbentuk barang kerajinan, nilai minus eceng
gondok sebagai tanaman hama pun sirna.
Harga
barang kerajinan yang terbuat dari eceng gondok biasanya cukup terjangkau, berkisar
antara dua puluh ribu sampai dua ratus ribu rupiah, tergantung dari model dan
jenis bendanya. Istri saya termasuk salah satu penggemar barang-barang
kerajinan eceng gondok, selain modelnya yang beragam, sentuhan tradisional dari
kerajinan ini pun cukup kental.
Ada
pun seorang warga Kelurahan Klego, Pekalogan, Jawa Tengah bernama Abdul Jalal
yang mulai menekuni kerajinan eceng gondok sejak 5 tahun lalu. Kreativitasnya
muncul saat dia melihat hamparan tanaman eceng gondok di sebuah sungai dekat
kediamannya. Dari situ timbul keinginan untuk membuat manfaat dari tanaman eceng
gondok yang dipungutnya dari sungai. Tidak disangka, buah kreativitasnya
diminati banyak orang.
Sampai
saat ini, usaha kerajinan eceng gondok Abdul Jalal masih berjalan dan tidak
hanya dipasarkan di dalam negeri saja, tapi juga sudah merambah ke pasar ekspor
di Eropa dan Timur Tengah, seperti Amerika, Australia, Inggris, Belgia, Arab
Saudi. Sungguh suatu pencapaian yang membanggakan.
Abdul
Jalal mengakui, awalnya dia membuat kerajinan eceng gondok itu belajar dari
orang lain, hingga kemudian dia belajar dan mencoba mandiri. Sekarang pun dia
tidak lagi perlu memungut eceng gondok sendiri, melainkan menerima pasokan dari
para pencari eceng gondok dari Pekalongan dan sekitarnya.
Cara
membuat kerajinan dari eceng gondok ini terbilang sederhana .
Ada pun caranya sebagai berikut:
1. Pengumpulan
Aktivitas
ini merupakan tantangan bagi pengrajin eceng gondok, maka tak heran jika
biasanya mereka menerima pasokan dari para pencari eceng gondok. Pengumpulan
eceng gondok ini sebenarnya merupakan pekerjaan mulia karena selain
membersihkan sungai, juga sekaligus mencegah banjir yang mungkin datang akibat penumpukan
sungai dari tanaman ini.
2. Pencucian
Setelah terkumpul dalam jumlah
besar, eceng gondok kemudian dicuci supaya bersih untuk menghilangkan bau yang
tidak sedap. Caranya cukup disemprot dengan air bersih dan kotorannya dirontokkan
dengan cara dibanting-banting. Pencucian bisa dilakukan di lokasi pengumpulan
eceng gondok supaya tidak mengotori angkutan yang akan membawanya ke tempat
produksi kerajinan.
3. Pemilahan
Begitu sampai di lokasi pengrajin, eceng gondok mulai dipilah-pilah untuk mengklasifikasikan
bahan yang akan digunakan untuk kerajinan. Caranya dengan memotong menggunakan
gunting kain yang kuat atau pisau, karena tingkat kekerasan eceng gondok
membuatnya susah untuk dipatahkan dengan tangan.
4. Pengeringan
Eceng gondok kemudian dijemur hingga
kering. Pada musim hujan, proses pengeringan bisa berjalan sangat lama dan
sulit. Di beberapa industri kecil, pengeringan dilakukan dengan cara diasap
atau diletakkan dalam ruang pengering, tetapi cara ini kurang efektif dibanding
dengan proses pengeringan alami karena kualitas eceng gondok akan menurun.
5. Penganyaman
Eceng gondok yang berupa daun biasanya
dikeringkan sampai benar-benar hilang kadar airnya, sementara yang berupa
batang biasanya dianyam dulu setelah kering sebelum digunakan sebagai bahan
pembuat kerajinan. Penganyaman ini bisa berbentuk lilitan kecil maupun anyaman
sedang.
6. Pembuatan
Pola
Sebelum
memotong dan membentuk anyaman yang telah dibuat, terlebih dahulu dibuat pola
untuk barang kerajinan pada kertas koran atau cukup digambar di atas kertas.
7. Finishing
Pada
proses ini, kerajinan diwarnai dengan cat minyak atau pernis, atau bisa juga
dilukis dengan berbagai macam corak sesuai keinginan.
Demikian
pembahasan mengenai kerajinan eceng gondok. Barangkali ada yang berminat untuk
memulai bisnis kerajinan ini, silakan dicoba, dan semoga berhasil.
No comments:
Post a Comment