Thursday, September 26, 2013

Kerupuk Indonesia Terbang ke Mancanegara

Penduduk Indonesia mana yang tidak mengenal makanan bernama ‘kerupuk’? Suka atau tidak suka, makanan yang terbuat dari adonan tepung tapioka ini memiliki rasa yang sangat familiar di Indonesia. Biasanya kerupuk adalah makanan pelengkap nasi goreng, gado-gado, soto atau makanan lainnya. Namun tidak jarang pula, kerupuk menjadi makanan ringan yang biasa dicemil saat bekerja, menonton TV, atau aktivitas lainnya.

Sebagai surga kerupuk, beragamnya daerah di Indonesia membuat kerupuk di setiap daerah menjadi sangat bervariasi. Mulai dari kerupuk yang diciptakan dari kerang bernama ‘Kerupuk Gonggong’ di Kepulauan Riau, kerupuk ikan, kerupuk udang, kerupuk jengkol, kerupuk kulit sapi dari Padang, sampai kerupuk Palembang. Hampir semua jenis kerupuk tersebut populer di daerahnya masing-masing. Namun jika dibandingkan dengan kerupuk-kerupuk khas daerah lainnya, kerupuk kulit, kerupuk udang, dan kerupuk ikan memang lebih mudah ditemukan.


Pada dasarnya pembuatan setiap jenis kerupuk tidak jauh berbeda. Umumnya kerupuk diciptakan dari adonan tepung tapioka yang dicampur dengan udang, ikan, jengkol, atau beberapa bahan lainnya yang sudah ditumbuk halus. Namun hal itu tidak berlaku bagi kerupuk kulit, karena kerupuk kulit tidak menggunakan tepung tapioka dan hanya dibuat dari kulit sapi yang sudah dikeringkan. Biasanya kerupuk dijual dalam bentuk ‘belum digoreng’. Namun untuk kerupuk-kerupuk yang cara dan proses penggorengannya sulit, biasanya dijual dalam kemasan untuk langsung dimakan. Dari bahan yang sederhana nan murah itu, ternyata dapat menghasilkan sebuah makanan dengan rasa yang gurih dan krenyes-krenyes ketika dimakan.

Siapa sangka? Rasa kerupuk yang renyah dan gurih ternyata sudah tersebar hingga mancanegara dan diterima oleh lidah-lidah Asia, Eropa, hingga Amerika. Terbangnya kerupuk ke mancanegara berdampak pada meningkatnya devisa dari ekspor kerupuk. Permintaan kerupuk produksi Indonesia di luar negeri meningkat setiap tahunnya, dan sampai pada angka yang cukup mencengangkan.

Sebagai makanan asli produk Indonesia, kerupuk jelas memiliki ciri khas yang menarik dan nilai jual yang pasarnya masih terbuka lebar. PT Sekar Laut misalnya, produsen kerupuk yang berada di Jawa Timur ini mampu mengekspor 250 – 300 ton kerupuk dari total produksinya yang mencapai 700 ton per bulan. 250 – 300 ton tersebut diekspor ke sejumlah negara di Asia dan Eropa. Jawa Timur dikenal sebagai pengekspor kerupuk tertinggi dibandingkan dengan beberapa provinsi lainnya. Ekspor kerupuk dari Jawa Timur mencapai 79 persen dari total kerupuk udang di seluruh Indonesia. Luar biasa...

Keuntungan dari kerupuk tidak hanya dinikmati oleh perusahaan besar sekelas perusahaan di Jawa Timur. Pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) ternyata juga kecipratan uang dari gurihnya rasa kerupuk Indonesia. Seperti UKM asal Batam yang sudah menembus pasar Singapura melalui kerupuk ‘Gonggong’nya, UKM penghasil kerupuk asal Tangerang yang sudah berhasil menembus ke China, sampai pengusaha kerupuk asal Mataram yang berhasil menerbangkan kerupuknya hingga Arab Saudi. Memang, harganya yang cenderung terjangkau membuatnya mudah dinikmati oleh semua kalangan baik dalam maupun luar negeri.

Beruntunglah Anda yang tinggal di Indonesia. Anda tidak perlu repot-repot menerbangkan kerupuk menyebrangi laut jauh-jauh hanya untuk mencicipinya, karena Indonesia sendiri merupakan negara penghasil kerupuk. Kerupuk bisa Anda temui di beragam tempat makan, warung, bahkan restoran dengan sangat mudah. Kalau perlu, Anda bisa menggoreng kerupuk sendiri di rumah untuk dijadikan cemilan dan teman beraktivitas. Bila Anda malas keluar membeli kerupuk? Saya punya kenalan yang bisa menyediakan Kerupuk Ikan Gabus khas Palembang untuk dikirim ke rumah Anda. Tinggal klik link ini  maka Anda bisa melihat detail dan memesan kerupuk itu secara langsung tanpa harus beranjak dari rumah Anda. Kres!! Selamat menikmati!

Tips-tips Memilih Lukisan Pemanis Ruangan

Tentu Anda bosan dengan suasana ruangan yang itu-itu saja. Baik itu ruangan kamar, ruang tamu, ruang kerja, bahkan ruang makan. Anda perlu menambahkan berbagai elemen untuk tetap menghidupkan suasana ruangan tersebut. Salah satu pilihan paling jitu menurut saya adalah dengan menambahkan lukisan di dalam ruangan, khususnya untuk ruang keluarga dan ruang tamu.

Tapi, memilih lukisan yang tepat juga bukan perkara mudah. Karena selain untuk urusan desain interior, pemilihan lukisan juga berhubungan langsung dengan sisi emosional sang pemilik ruangan. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dapat memilih lukisan yang selaras dengan ruangan tersebut. Berikut tips-tips dari saya.

Pilih Lukisan yang Senada dengan Warna Dinding
Urusan warna adalah salah satu yang paling penting. Bagaimana tidak? Warna adalah hal pertama yang mungkin ditangkap oleh mata Anda, dan dapat mewakili berbagai hal di dalamnya, seperti perasaan, suasana hati, mood, dan lainnya.

Maka dari itu, jangan memilih lukisan yang cenderung kontras dengan warna dinding. Sebaiknya pilih lukisan yang masih senada dan selaras, namun jangan terlalu didominasi warna terang. Atau untuk amannya, pilih saja lukisan yang mengandung sedikit unsur warna dinding.

Jangan Samakan Warna Lukisan dengan Warna Dinding
Jika Anda memilih lukisan yang mengandung sedikit unsur warna dinding, pastikan jangan sampai warna tersebut terlalu mendominasi. Karena senada, bukan berarti sama. Jika warna yang ada di lukisan sama dengan warna dinding, maka justru membuat suasana ruangan tersebut terlihat datar.

Perhatikan Juga Warna Furniture di Sekitar
Jangan hanya memperhatikan warna dinding saat memilih lukisan. Perhatikan juga warna-warna furniture yang ada di sekeliling tempat lukisan itu akan terpasang. Jika Anda memilih warna lukisan yang kontras dengan warna dinding, pastikan warna itu selaras dengan warna furniture yang ada.

Pilih Tema yang Selaras
Selain warna, tema lukisan juga menjadi poin penting saat memilih lukisan. Semua itu tergantung dari tema apa yang Anda pilih untuk ditonjolkan di ruangan tersebut. Jika Anda memilih kesan klasik, lukisan pemandangan, lukisan bunga, lukisan ikan, atau lukisan lain dengan gambar yang sifatnya kekal, adalah pilihan paling tepat.

Jadilah Diri Sendiri!
Satu hal yang paling penting adalah, jadi diri Anda sendiri. Ya, jangan memilih lukisan berdasarkan keputusan orang lain. Mungkin Anda harus mendengarkan masukan dari orang lain, tapi jangan sampai orang itu yang memilihkan Anda lukisan. Karena lukisan adalah cerminan diri, maka kesan yang ada dalam diri Anda harus tersampaikan melalui lukisan tersebut.

Wednesday, September 25, 2013

Mengenal Jenis Sangkar Burung

Memilih sangkar burung ibarat memilih rumah. Salah pilih rumah bisa mengganggu kenyamanan kita dan keluarga yang tinggal di dalamnya. Begitu juga dengan memilih sangkar untuk burung peliharaan kita.


Supaya burung peliharaan Anda tidak kabur dan betah di sangkarnya, menurut saya perlu kiranya untuk mengenali jenis-jenis sangkar burung yang nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan burung peliharaan Anda. Sebagai pemelihara burung, saya melihat sangkar burung bukan hanya sebagai tempat tinggal burung peliharaan, tapi juga keserasian yang enak dipandang.


Ada berbagai macam jenis bahan pembuat sangkar burung. Berikut ini bisa Anda simak jenis-jenis sangkar burung berdasarkan bahan pembuatnya supaya Anda bisa mengkalkulasikan antara kebutuhan dan harga yang ditawarkan:

Kayu
Banyak sangkar burung yang terbuat dari kayu. Yang menjadi patokan harga sangkar burung dari bahan ini adalah jenis kayu yang digunakan. Contohnya, sangkar yang terbuat dari kayu pipih biasanya seharga seratus ribu rupiah saja, tapi sangkar yang terbuat dari kayu ulin, kayu besi, kayu jati, kayu sungkai, ataupun kayu nyatoh rata-rata harganya cukup mahal. Bahkan beberapa sangkar dari kayu sungkai dan nyatoh harganya bisa dimulai dari ratusan ribu rupiah. Sedangkan yang terbuat dari kayu jati harganya bisa lebih dari satu juta rupiah. Selain itu, ada juga sangkar yang terbuat dari bahan kayu mentaos, biasanya dibuat dengan ukiran tangan yang mendetil dan sangat indah.


Kayu Solid
Sangkar dari kayu solid harganya cukup tinggi, karena penggunaan bahan ini untuk sangkar pada prinsipnya adalah untuk menghindari adanya sambungan-sambungan. Kayu yang digunakan bisa berupa kayu gelondong asli yang nantinya diukir. Biasanya kerajinan sangkar dari kayu solid dapat ditemukan di beberapa pengrajin di Bali. Harganya bisa mencapai jutaan rupiah


Besi
Besi termasuk salah satu logam yang aman untuk burung. Hindari logam seperti kuningan, tembaga, timah, dan seng. Tapi patut diperhatikan, besi yang tidak beracun untuk burung adalah yang tidak dicat anti karat. Harga sangkar dari besi tergantung dari kelas-kelasnya, ada besi pipih dan besi solid. 


Bambu
Meskipun bambu tergolong bahan yang murah dan mudah didapat, tapi pengerjaan sangkar dengan nilai dan citra seni yang tinggi bisa memengaruhi harganya. Namun kebanyakan harga sangkar dari bambu tidak dipatok terlalu tinggi. Kualitas yang terbaiknya saja masih bisa didapat dengan harga tiga ratus ribu rupiah.


Kawat
Jenis sangkar yang terbuat dari kawat tergolong yang paling murah, karena hanya membutuhkan kayu pipih kecil sebagai kerangka kemudian diselimuti oleh kawat di badan sangkarnya. Anda bisa memiliki sangkar jenis ini hanya dengan lima puluh ribu sampai seratus ribu rupiah saja.


Selain itu, ukuran sangkar burung juga harus disesuaikan dengan ukuran, jenis, maupun gaya atau gerak burung ketika mereka berkicau. Karena kalau sampai salah menempatkan, bisa berakibat fatal bagi burung peliharaan Anda.

Contohnya, burung berbadan besar seperti beo bisa stress bila ditempatkan di sangkar yang kecil karena tidak bisa leluasa. Begitu pula sebaliknya, jika burung berfisik kecil seperti kenari ditempatkan di sangkar yang besar akan menjadi hiperaktif karena selalu loncat dan beterbangan, akibatnya performa kicauannya jadi tidak maksimal karena tenangnya sudah habis duluan untuk bergerak ke sana-sini. Berikut ukuran burung dan besar sangkar yang dibutuhkannya:

Ukuran Besar
Burung jenis cucakrowo, murai batu, dan sejenisnya bisa menggunakan sangkar bulat atau kotak dengan lebar sekitar 50 cm dan tinggi 60-75 cm.


Ukuran Menengah
Burung jenis anis merah, anis kembang, cendeng, dan burung lain yang seukuran bisa menggunakan sangkar bulat atau kotak dengan lebar 30-35 cm dan tinggi 50 cm.


Ukuran Kecil
Burung jenis ciblek, prenjak, sulingan/ tledekan, kolibri, dan burung lain seukuran bisa menggunakan sangkar bulat atau kotak dengan lebar 20-30 cm dan tinggi 40 cm.


Ukuran Khusus
Burung jenis kenari dan branjangan bisa menggunakan ukuran ini. Agar burung kenari bisa memberikan performa yang bagus, gunakan sangkar ukuran burung menengah dengan dua atau tiga tenggeran. Sangkar burung kenari ada versi impor maupun lokal. Versi impor berbentuk segi empat, terbuat dari ram besi, alas sangkar tertutup, dan tenggerannya ada yang berbentuk gelang ataupun palang. Bentuknya pun tidak begitu besar. Sedangkan versi lokal terbuat dari bilah bambu dan berbentuk seperti tabung dengan sentuhan gaya khas kurungan oriental. Dalam sangkar terdapat dua palang tenggeran, serta satu tempat minuman dan makanan yang terbuat dari keramik halus untuk estetika keindahan.


Setelah mengetahui hal-hal di atas, Anda juga masih perlu menempatkan dan merawat sangkar dengan baik. Agar si burung makin betah di rumahnya.

Menempatkan sangkar burung memang tidak bisa sembarangan, karena semuanya berhubungan dengan aktivitas burung peliharan Anda, seperti makan, mengerami telur, beristirahat, dan bersosialisasi dengan kelompok burung lainnya.

Kebersihan juga perlu diperhatikan, terutama bagi pemilik burung ocehan atau konkurs (burung perkutut). Sangkar burung yang representatif dan bersih akan membuat burung jadi betah dan tetap sehat, serta bisa lebih semangat berkicau. Kalau sampai tidak terjaga (sangkar tidak tepat dan tidak bersih), burung bisa menjadi sakit-sakitan, tidak suka makan, dan bahkan bisa berakhir dengan kematian.

Terlihat ribet? Tidak juga, kok. Semuanya akan jadi mudah kalau sudah diterapkan. Sekian info dari saya kali ini, semoga bermanfaat bari para pecinta burung.  

Mengenal Kerajinan Cukli Asli Lombok

Banyak yang mengenal Lombok sebagai penghasil kain songket, dan pulau yang menyimpan sudut-sudut pantai indah. Namun, bukan itu saja yang berhasil disajikan oleh Lombok. Ada sebuah kerajinan yang mungkin jarang Anda dengar, cukli.


Awalnya saya juga tidak tahu apa itu kerajinan cukli. Namanya saja sudah mengundang gelak tawa. Namun semuanya berubah saat saya melihat hasil kerajinan cukli yang sudah berubah menjadi perabotan rumah tangga cukli. Betul-betul sebuah keindahan Nusantara yang harus dilestarikan!


Lantas, saya pun penasaran dengan asal usul kerajinan cukli ini. Setelah saya baca-baca, ternyata kerajinan ini punya catatan sejarah yang lumayan panjang. Kerajinan cukli adalah sebuah hasil karya tangan manusia, dengan menggunakan kerang sebagai bahan dasarnya.

Cukli sendiri diambil dari nama kerang yang didatangkan justru dari luar daerah, seperti Sulawesi, Flores, atau bahkan Jawa. Hampir serupa dengan kerang jenis lainnya, cukli pun memiliki kulit yang keras. Warna cukli yang didapat biasanya berupa putih gading.

Dengan keterampilan tangan khusus, kerang ini nantinya dipotong kecil-kecil hingga menyerupai bentuk wajik, sebelum akhirnya dipakai sebagai penghias berbagai bentuk desain kerajinan di sana. Cukli dapat diaplikasikan ke berbagai produk rumah tangga. Seperti meja, lemari, dinding pemisah ruangan, kotak barang, kotak perhiasan, asbak, tempat buah, topeng, dan lainnya.


Adanya kerajinan cukli ini menambah khazanah baru obyek kerajinan suku asli Lombok, suku Sasak. Biasanya, kerajinan cukli ini mengombinasikan hasil pahatan kerang cukli tadi dengan bahan baku kayu mahoni berkualitas. Karuan saja, kerajinan unik yang satu ini berhasil menarik minat banyak wisatawan yang berkunjung ke Lombok. Kerajinan cukli seakan memberikan citra tradisional yang berhasil membuat wisatawan berdecak kagum.

Diakui oleh beberapa pihak di Lombok, tidak hanya wisatawan lokal yang terpana dengan kerajinan cukli. Banyak wisatawan asing yang berkunjung ke Lombok juga tertarik dengan keindahannya. Untuk dapat membawa pulang kerajinan cukli, harga yang ditawarkan beragam. Tergantung produk rumah tangga apa yang Anda pilih.

Saat ini, tidak sedikit pengrajin cukli yang semakin melebarkan sayapnya. Mereka tidak hanya menjual kerajinan tersebut di workshop mereka. Namun juga melayani banyak pemesanan dari berbagai belahan dunia seperti Amerika Serikat, Belanda, dan Jepang.


Mari Lirik Potensi Budidaya Jamur Tiram Putih

Jamur, sebagai makanan, memang semakin mendapat tempat di lidah masyarakat Indonesia. Berbagai menu olahan jamur semakin banyak dan mudah didapatkan di mana-mana. Selain rasanya yang unik dan tentunya enak, jamur juga dipercaya memiliki banyak kandungan gizi yang menyehatkan.


Lantas jadi tidak mengherankan, jika budidaya jamur pun ikut ‘menjamur’ akhir-akhir ini. Bukan hanya pemain besar yang berpartisipasi di industri budidaya jamur, pemilik UKM pun banyak yang mulai melirik potensi bisnis ini.

Salah satu varian jamur yang bisa dimakan adalah jamur tiram putih. Mungkin masih asing di telinga sebagian dari Anda, namun percayalah, jamur tiram putih adalah pilihan bisnis yang baik. Karena mudah dibiakkan dan memiliki banyak manfaat. Di salah satu daerah di Jawa Timur, budidaya jamur tiram putih sudah merajalela. Maklum, seperti saya katakan sebelumnya, jamur yang satu ini cenderung mudah dibiakkan. Terutama di daerah pegunungan yang hawanya sejuk.

Di mana jamur ini tumbuh? Menurut para pakar, biasanya jamur tiram putih sering tumbuh di alam bebas seperti di pohon atau batang kayu yang sudah mulai lapuk. Namun bukan berarti semua jamur tiram putih pangan tumbuh kembang dengan cara seperti ini. Beberapa petani jamur sudah mulai mengembangkannya dengan cara yang lebih serius, di dalam ruangan.


Meski dikembangkan di dalam ruangan, bukan lantas jamur ini membengkakkan biaya operasional. Karena untuk membiakkan jamur ini, tidak dibutuhkan lahan yang luas. Cukup suhu yang pas dan perawatan yang tepat. Suhu ruangan harus tetap lembab dan lantai jangan sampai lupa disiram. Usahakan suhu maksimal ruangan tersebut berada di angka 29 derajat Celcius. Selain biaya yang relatif murah, ada lagi hal menarik lainnya. Anda tidak perlu menunggu lama untuk dapat memanen jamur ini. Hanya butuh waktu sebulan setelah dimulai pembiakkan, hingga Anda dapat memanennya.

Anda tentu bertanya, apakah jamur tiram putih ini juga memiliki banyak manfaat kesehatan? Tentu saja! Jangan Anda ragukan lagi. Ada penelitian yang menyebutkan bahwa jamur tiram putih memiliki kadar protein tinggi, sekitar 10,5 % hingga 30,4 %. Selain itu, jamur jenis ini juga mengandung air, kalori, mineral, lemak, dan karbohidrat. Tidak cukup sampai di situ, Anda juga bisa mendapatkan manfaat kalsium, vitamin B1, B2, dan vitamin C dari jamur ini.

Jika diolah menjadi makanan, jamur tiram putih dapat dikonsumsi melalui berbagai macam cara pengolahan. Misalnya dibuat menjadi gulai, sup, dan soto. Jika ingin menjadikannya sebagai makanan ringan, Anda juga dapat mengolahnya menjadi keripikjamur.


Setelah itu, jangan ragu mengonsumsinya. Jamur tiram mengandung serat yang sangat baik untuk percernaan. Dari sisi manfaatnya, jamur tiram punya banyak keunggulan, di antaranya dapat menjadi asupan penurun kolesterol, antibakterial, antitumor, dan bermanfaat untuk penderita penyakit jantung lemah, liver, diabetes, anemia, antiviral, dan anti kanker. Luar biasa bukan?

Wednesday, September 4, 2013

Lestarikan Budaya Indonesia dengan Senjata Tradisional



Ragam produk budaya Indonesia begitu berbeda di setiap daerah dan memiliki kekhasan masing-masing. Salah satunya adalah senjata tradisional, warisan budaya yang boleh dibilang sudah mulai terlupakan di masa sekarang ini.

Untungnya saat ini masih ada beberapa orang yang masih mencoba melestarikan senjata tradisional Indonesia sebagai pelengkap busana adat, syarat dalam upacara tradisional, ataupun sebagai penghias rumah dan ruangan. Untuk menyegarkan kembali ingatan Anda, coba simak info singkat tentang beberapa senjata tradisional Indonesia yang cukup populer. Senjata mana yang berasal dari daerah Anda?

KERIS
Mungkin dari sekian banyak senjata bersejarah yang ada, keris lah yang paling  familiar di telinga kita. Keris seringkali dikenal sebagai senjata tradisional dari Jawa, padahal penggunaan keris itu sendiri tersebar dan terpengaruh oleh daerah seperti Madura, Nusa Tenggara, Sumatera, pesisir Kalimantan, sebagian daerah di Sulawesi, bahkan sampai ke negara tetangga seperti Thailand dan Filipina. Keris masuk ke dalam golongan belati yang bentuknya sangat khas. Umumnya bentuk keris meliuk-liuk, tidak simetris, dan melebar di bagian pangkal. Tapi sebenarnya tiap daerah memiliki bentuk keris yang berbeda-beda. Sebagai salah satu senjata tradisional Indonesia yang paling banyak dikenal, keris sudah masuk sebagai Warisan Budaya Dunia Non-Bendawi Manusia sejak 2005 di UNESCO.



KUJANG
Anda yang berdarah Sunda atau pernah tinggal di Jawa Barat mungkin tidak asing dengan senjata bernama kujang. Senjata tradisional ini memang khas daerah sana dan diciptakan sebagai sebuah alat (bukan senjata) yang merefleksikan kekuatan dan keberanian untuk melindungi hak dan kebenaran. Kalau zaman sekarang, kujang digunakan sebagai hiasan atau pelengkap busana Sunda kali ya?
Kujang itu sendiri berasal dari kata ujang, yang berarti manusia (dalam bahasa Sunda, ‘ujang’ biasa digunakan sebagai panggilan untuk laki-laki). Sama seperti keris, banyak juga masyarakat yang percaya bahwa kujang mengandung nilai-nilai magis di dalamnya.



MANDAU
Kalau dari Kalimantan, ada mandau, yaitu senjata sejenis parang yang digunakan oleh kebudayaan Dayak. Bedanya, mandau meiliki ukiran-ukiran indah di bagian tajamnya, sehingga senjata ini tidak sama dengan parang biasa. Bahan bakunya pun berbeda. Mandau diciptakan dari besi ‘Matikei’ yang hanya terdapat di hulu Sungai Matikei, Desa Tumbang Atei, Kalimantan Tengah. Berbeda dari besi pada umumnya, logam ini merupakan besi yang sangat ringan dan lentur sehingga mudah sekali dibengkokkan.

Sama dengan dua senjata sebelumnya, mandau juga memiliki kekuatan magis. Setiap mandau diberkahi oleh ‘penyang’, atau kumpulan-kumpulan ilmu suku Dayak yang hanya bisa didapat dengan bertapa atau kekuatan leluhur. Kekuatan ini dipercaya dapat membuat para pemegang mandau sakti, kuat, dan kebal terhadap senjata lainnya. Hebat ya?

Uniknya, beberapa hari lalu, saya menemukan toko online yang menjual mandau antik ! Wah, jaman sekarang ini memang semakin mudah menemukan berbagai macam barang di internet, ya. Anda yang sedang mencari mandau antik keperluan upacara tradisional ataupun sebagai penghias ruangan bisa mencoba membeli Mandau di toko online tersebut.



BADIK
Badik (dibaca ‘Bade’ atau ‘Badek’) juga dipercaya oleh masyarakat Bugis, Sulawesi, sebagai senjata yang memiliki kekuatan magis di dalamnya. Orang-orang Bugis Makassar berpendapat bahwa madik dapat memengaruhi kondisi, bahkan sampai memengaruhi nasib dan kehidupan pemiliknya. Bentuknya sangat mirip dengan keris dengan mata pisau yang lurus (tidak meliuk-liuk), dan hanya berbeda pada bagian bilahnya. Lain daerah, lain pula sebutannya. Kaum Bugis Makassar menyebut badik sebagai Badik Sari, sedangkan beberapa daerah Sulawesi lainnya menyebut badik sebagai kawali.



RENCONG
Bentuknya yang menyerupai huruf ‘L’ membuat Rencong sangat mudah dikenali. Senjata yang berasal dari Aceh ini dipercaya sebagai sebuah simbol dari kata ‘Basmallah’ dalam agama Islam. Rencong memiliki variasi panjang mulai dari 10 cm hingga 50 cm. Bentuk rencong yang panjang membuat rencong sekilas terlihat seperti sebuah pedang. Namun pada dasarnya senjata ini masuk ke dalam kategori belati, dan biasanya diselipkan di sabuk perut sang pemakai. Berbeda dengan senjata pada umumnya, materi sarung rencong pun bervariasi, mulai dari kayu, gading, tanduk, bahkan emas. Ketenaran rencong sebagai senjata yang berasal dari Aceh membuat Aceh mendapatkan julukan berbunyi ‘Tanah Rencong”.



Sebenarnya masih banyak lagi senjata khas Indonesia yang lain, seperti skin (Sumatera),  siwar (Sumatera Selatan), clurit (Jawa Timur), Kerambit (Sumatera Barat), dan lainnya. Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan budaya daerahnya. Semua warisan budaya ini sayang bila terlupakan begitu saja.

Sebenarnya kalau dipikir-pikir, hal ini bisa jadi kesempatan bagi para pengusaha UKM, lho. Senjata tradisional dengan kualitas bagus tentu sangat menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Jadi para pengusaha UKM bisa memperluas bisnisnya sekaligus melestarikan budaya tradisional daerahnya. Untuk penjualannya pun tidak hanya terbatas pada daerah Anda saja, tapi juga bisa secara online, sehingga bisa merambah pasar luar kota, bahkan mancanegara. Ada yang mau mencoba?