Memilih
sangkar burung ibarat memilih rumah. Salah pilih rumah bisa mengganggu
kenyamanan kita dan keluarga yang tinggal di dalamnya. Begitu juga dengan
memilih sangkar untuk burung peliharaan kita.
Supaya
burung peliharaan Anda tidak kabur dan betah di sangkarnya, menurut saya perlu
kiranya untuk mengenali jenis-jenis sangkar burung yang nantinya akan
disesuaikan dengan kebutuhan burung peliharaan Anda. Sebagai pemelihara burung,
saya melihat sangkar burung bukan hanya sebagai tempat tinggal burung
peliharaan, tapi juga keserasian yang enak dipandang.
Ada
berbagai macam jenis bahan pembuat sangkar burung. Berikut ini bisa Anda simak
jenis-jenis sangkar burung berdasarkan bahan pembuatnya supaya Anda bisa
mengkalkulasikan antara kebutuhan dan harga yang ditawarkan:
Kayu
Banyak sangkar burung yang terbuat
dari kayu. Yang menjadi patokan harga sangkar burung dari bahan ini adalah
jenis kayu yang digunakan. Contohnya, sangkar yang terbuat dari kayu pipih
biasanya seharga seratus ribu rupiah saja, tapi sangkar yang terbuat dari kayu
ulin, kayu besi, kayu jati, kayu sungkai, ataupun kayu nyatoh rata-rata
harganya cukup mahal. Bahkan beberapa sangkar dari kayu sungkai dan nyatoh
harganya bisa dimulai dari ratusan ribu rupiah. Sedangkan yang terbuat dari
kayu jati harganya bisa lebih dari satu juta rupiah. Selain itu, ada juga
sangkar yang terbuat dari bahan kayu mentaos,
biasanya dibuat dengan ukiran tangan yang mendetil dan sangat indah.
Kayu Solid
Sangkar dari kayu solid harganya cukup tinggi,
karena penggunaan bahan ini untuk sangkar pada prinsipnya adalah untuk
menghindari adanya sambungan-sambungan. Kayu yang digunakan bisa berupa kayu
gelondong asli yang nantinya diukir. Biasanya kerajinan sangkar dari kayu solid
dapat ditemukan di beberapa pengrajin di Bali. Harganya bisa mencapai jutaan
rupiah
Besi
Besi termasuk salah satu logam yang
aman untuk burung. Hindari logam seperti kuningan, tembaga, timah, dan seng.
Tapi patut diperhatikan, besi yang tidak beracun untuk burung adalah yang tidak
dicat anti karat. Harga sangkar dari besi tergantung dari kelas-kelasnya, ada
besi pipih dan besi solid.
Bambu
Meskipun bambu tergolong bahan yang
murah dan mudah didapat, tapi pengerjaan sangkar dengan nilai dan citra seni
yang tinggi bisa memengaruhi harganya. Namun kebanyakan harga sangkar dari
bambu tidak dipatok terlalu tinggi. Kualitas yang terbaiknya saja masih bisa
didapat dengan harga tiga ratus ribu rupiah.
Kawat
Jenis sangkar yang terbuat dari
kawat tergolong yang paling murah, karena hanya membutuhkan kayu pipih kecil
sebagai kerangka kemudian diselimuti oleh kawat di badan sangkarnya. Anda bisa
memiliki sangkar jenis ini hanya dengan lima puluh ribu sampai seratus ribu
rupiah saja.
Selain
itu, ukuran sangkar burung juga harus disesuaikan dengan ukuran, jenis, maupun gaya atau gerak burung
ketika mereka berkicau. Karena kalau sampai salah menempatkan, bisa berakibat
fatal bagi burung peliharaan Anda.
Contohnya,
burung berbadan besar seperti beo bisa stress bila ditempatkan di sangkar yang
kecil karena tidak bisa leluasa. Begitu pula sebaliknya, jika burung berfisik
kecil seperti kenari ditempatkan di sangkar yang besar akan menjadi hiperaktif
karena selalu loncat dan beterbangan, akibatnya performa kicauannya jadi tidak
maksimal karena tenangnya sudah habis duluan untuk bergerak ke sana-sini. Berikut
ukuran burung dan besar sangkar yang dibutuhkannya:
Ukuran Besar
Burung jenis cucakrowo, murai batu,
dan sejenisnya bisa menggunakan sangkar bulat atau kotak dengan lebar sekitar
50 cm dan tinggi 60-75 cm.
Ukuran
Menengah
Burung jenis anis merah, anis kembang,
cendeng, dan burung lain yang seukuran bisa menggunakan sangkar bulat atau
kotak dengan lebar 30-35 cm dan tinggi 50 cm.
Ukuran
Kecil
Burung jenis ciblek, prenjak, sulingan/
tledekan, kolibri, dan burung lain seukuran bisa menggunakan sangkar bulat atau
kotak dengan lebar 20-30 cm dan tinggi 40 cm.
Ukuran
Khusus
Burung jenis kenari dan branjangan
bisa menggunakan ukuran ini. Agar burung kenari bisa memberikan performa yang
bagus, gunakan sangkar ukuran burung menengah dengan dua atau tiga tenggeran. Sangkar
burung kenari ada versi impor maupun lokal. Versi impor berbentuk segi empat,
terbuat dari ram besi, alas sangkar tertutup, dan tenggerannya ada yang
berbentuk gelang ataupun palang. Bentuknya pun tidak begitu besar. Sedangkan
versi lokal terbuat dari bilah bambu dan berbentuk seperti tabung dengan
sentuhan gaya khas kurungan oriental. Dalam sangkar terdapat dua palang
tenggeran, serta satu tempat minuman dan makanan yang terbuat dari keramik
halus untuk estetika keindahan.
Setelah
mengetahui hal-hal di atas, Anda juga masih perlu menempatkan dan merawat
sangkar dengan baik. Agar si burung makin betah di rumahnya.
Menempatkan
sangkar burung memang tidak bisa sembarangan, karena semuanya berhubungan
dengan aktivitas burung peliharan Anda, seperti makan, mengerami telur, beristirahat,
dan bersosialisasi dengan kelompok burung lainnya.
Kebersihan
juga perlu diperhatikan, terutama bagi pemilik burung ocehan atau konkurs (burung perkutut). Sangkar
burung yang representatif dan bersih akan membuat burung jadi betah dan tetap
sehat, serta bisa lebih semangat berkicau. Kalau sampai tidak terjaga (sangkar
tidak tepat dan tidak bersih), burung bisa menjadi sakit-sakitan, tidak suka
makan, dan bahkan bisa berakhir dengan kematian.
Terlihat
ribet? Tidak juga, kok. Semuanya akan jadi mudah kalau sudah diterapkan. Sekian
info dari saya kali ini, semoga bermanfaat bari para pecinta burung.
No comments:
Post a Comment