Wednesday, September 4, 2013

Lestarikan Budaya Indonesia dengan Senjata Tradisional



Ragam produk budaya Indonesia begitu berbeda di setiap daerah dan memiliki kekhasan masing-masing. Salah satunya adalah senjata tradisional, warisan budaya yang boleh dibilang sudah mulai terlupakan di masa sekarang ini.

Untungnya saat ini masih ada beberapa orang yang masih mencoba melestarikan senjata tradisional Indonesia sebagai pelengkap busana adat, syarat dalam upacara tradisional, ataupun sebagai penghias rumah dan ruangan. Untuk menyegarkan kembali ingatan Anda, coba simak info singkat tentang beberapa senjata tradisional Indonesia yang cukup populer. Senjata mana yang berasal dari daerah Anda?

KERIS
Mungkin dari sekian banyak senjata bersejarah yang ada, keris lah yang paling  familiar di telinga kita. Keris seringkali dikenal sebagai senjata tradisional dari Jawa, padahal penggunaan keris itu sendiri tersebar dan terpengaruh oleh daerah seperti Madura, Nusa Tenggara, Sumatera, pesisir Kalimantan, sebagian daerah di Sulawesi, bahkan sampai ke negara tetangga seperti Thailand dan Filipina. Keris masuk ke dalam golongan belati yang bentuknya sangat khas. Umumnya bentuk keris meliuk-liuk, tidak simetris, dan melebar di bagian pangkal. Tapi sebenarnya tiap daerah memiliki bentuk keris yang berbeda-beda. Sebagai salah satu senjata tradisional Indonesia yang paling banyak dikenal, keris sudah masuk sebagai Warisan Budaya Dunia Non-Bendawi Manusia sejak 2005 di UNESCO.



KUJANG
Anda yang berdarah Sunda atau pernah tinggal di Jawa Barat mungkin tidak asing dengan senjata bernama kujang. Senjata tradisional ini memang khas daerah sana dan diciptakan sebagai sebuah alat (bukan senjata) yang merefleksikan kekuatan dan keberanian untuk melindungi hak dan kebenaran. Kalau zaman sekarang, kujang digunakan sebagai hiasan atau pelengkap busana Sunda kali ya?
Kujang itu sendiri berasal dari kata ujang, yang berarti manusia (dalam bahasa Sunda, ‘ujang’ biasa digunakan sebagai panggilan untuk laki-laki). Sama seperti keris, banyak juga masyarakat yang percaya bahwa kujang mengandung nilai-nilai magis di dalamnya.



MANDAU
Kalau dari Kalimantan, ada mandau, yaitu senjata sejenis parang yang digunakan oleh kebudayaan Dayak. Bedanya, mandau meiliki ukiran-ukiran indah di bagian tajamnya, sehingga senjata ini tidak sama dengan parang biasa. Bahan bakunya pun berbeda. Mandau diciptakan dari besi ‘Matikei’ yang hanya terdapat di hulu Sungai Matikei, Desa Tumbang Atei, Kalimantan Tengah. Berbeda dari besi pada umumnya, logam ini merupakan besi yang sangat ringan dan lentur sehingga mudah sekali dibengkokkan.

Sama dengan dua senjata sebelumnya, mandau juga memiliki kekuatan magis. Setiap mandau diberkahi oleh ‘penyang’, atau kumpulan-kumpulan ilmu suku Dayak yang hanya bisa didapat dengan bertapa atau kekuatan leluhur. Kekuatan ini dipercaya dapat membuat para pemegang mandau sakti, kuat, dan kebal terhadap senjata lainnya. Hebat ya?

Uniknya, beberapa hari lalu, saya menemukan toko online yang menjual mandau antik ! Wah, jaman sekarang ini memang semakin mudah menemukan berbagai macam barang di internet, ya. Anda yang sedang mencari mandau antik keperluan upacara tradisional ataupun sebagai penghias ruangan bisa mencoba membeli Mandau di toko online tersebut.



BADIK
Badik (dibaca ‘Bade’ atau ‘Badek’) juga dipercaya oleh masyarakat Bugis, Sulawesi, sebagai senjata yang memiliki kekuatan magis di dalamnya. Orang-orang Bugis Makassar berpendapat bahwa madik dapat memengaruhi kondisi, bahkan sampai memengaruhi nasib dan kehidupan pemiliknya. Bentuknya sangat mirip dengan keris dengan mata pisau yang lurus (tidak meliuk-liuk), dan hanya berbeda pada bagian bilahnya. Lain daerah, lain pula sebutannya. Kaum Bugis Makassar menyebut badik sebagai Badik Sari, sedangkan beberapa daerah Sulawesi lainnya menyebut badik sebagai kawali.



RENCONG
Bentuknya yang menyerupai huruf ‘L’ membuat Rencong sangat mudah dikenali. Senjata yang berasal dari Aceh ini dipercaya sebagai sebuah simbol dari kata ‘Basmallah’ dalam agama Islam. Rencong memiliki variasi panjang mulai dari 10 cm hingga 50 cm. Bentuk rencong yang panjang membuat rencong sekilas terlihat seperti sebuah pedang. Namun pada dasarnya senjata ini masuk ke dalam kategori belati, dan biasanya diselipkan di sabuk perut sang pemakai. Berbeda dengan senjata pada umumnya, materi sarung rencong pun bervariasi, mulai dari kayu, gading, tanduk, bahkan emas. Ketenaran rencong sebagai senjata yang berasal dari Aceh membuat Aceh mendapatkan julukan berbunyi ‘Tanah Rencong”.



Sebenarnya masih banyak lagi senjata khas Indonesia yang lain, seperti skin (Sumatera),  siwar (Sumatera Selatan), clurit (Jawa Timur), Kerambit (Sumatera Barat), dan lainnya. Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan budaya daerahnya. Semua warisan budaya ini sayang bila terlupakan begitu saja.

Sebenarnya kalau dipikir-pikir, hal ini bisa jadi kesempatan bagi para pengusaha UKM, lho. Senjata tradisional dengan kualitas bagus tentu sangat menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Jadi para pengusaha UKM bisa memperluas bisnisnya sekaligus melestarikan budaya tradisional daerahnya. Untuk penjualannya pun tidak hanya terbatas pada daerah Anda saja, tapi juga bisa secara online, sehingga bisa merambah pasar luar kota, bahkan mancanegara. Ada yang mau mencoba?

No comments:

Post a Comment