Jamur,
sebagai makanan, memang semakin mendapat tempat di lidah masyarakat Indonesia.
Berbagai menu olahan jamur semakin banyak dan mudah didapatkan di mana-mana.
Selain rasanya yang unik dan tentunya enak, jamur juga dipercaya memiliki
banyak kandungan gizi yang menyehatkan.
Lantas
jadi tidak mengherankan, jika budidaya jamur pun ikut ‘menjamur’ akhir-akhir
ini. Bukan hanya pemain besar yang berpartisipasi di industri budidaya jamur,
pemilik UKM pun banyak yang mulai melirik potensi bisnis ini.
Salah
satu varian jamur yang bisa dimakan adalah jamur tiram putih. Mungkin masih
asing di telinga sebagian dari Anda, namun percayalah, jamur tiram putih adalah
pilihan bisnis yang baik. Karena mudah dibiakkan dan memiliki banyak manfaat.
Di salah satu daerah di Jawa Timur, budidaya jamur tiram putih sudah
merajalela. Maklum, seperti saya katakan sebelumnya, jamur yang satu ini
cenderung mudah dibiakkan. Terutama di daerah pegunungan yang hawanya sejuk.
Di mana jamur ini tumbuh? Menurut para pakar, biasanya jamur
tiram putih sering tumbuh di alam bebas seperti di pohon atau batang kayu yang
sudah mulai lapuk. Namun bukan berarti semua jamur tiram putih pangan tumbuh
kembang dengan cara seperti ini. Beberapa petani jamur sudah mulai
mengembangkannya dengan cara yang lebih serius, di dalam ruangan.
Meski
dikembangkan di dalam ruangan, bukan lantas jamur ini membengkakkan biaya
operasional. Karena untuk membiakkan jamur ini, tidak dibutuhkan lahan yang
luas. Cukup suhu yang pas dan perawatan yang tepat. Suhu ruangan harus tetap
lembab dan lantai jangan sampai lupa disiram. Usahakan suhu maksimal ruangan
tersebut berada di angka 29 derajat Celcius. Selain biaya yang relatif murah,
ada lagi hal menarik lainnya. Anda tidak perlu menunggu lama untuk dapat
memanen jamur ini. Hanya butuh waktu sebulan setelah dimulai pembiakkan, hingga
Anda dapat memanennya.
Anda
tentu bertanya, apakah jamur tiram putih ini juga memiliki banyak manfaat
kesehatan? Tentu saja! Jangan Anda ragukan lagi. Ada penelitian yang
menyebutkan bahwa jamur tiram putih memiliki kadar protein tinggi, sekitar 10,5
% hingga 30,4 %. Selain itu, jamur jenis ini juga mengandung air, kalori,
mineral, lemak, dan karbohidrat. Tidak cukup sampai di situ, Anda juga bisa
mendapatkan manfaat kalsium, vitamin B1, B2, dan vitamin C dari jamur ini.
Jika
diolah menjadi makanan, jamur tiram putih dapat dikonsumsi melalui berbagai
macam cara pengolahan. Misalnya dibuat menjadi gulai, sup, dan soto. Jika ingin
menjadikannya sebagai makanan ringan, Anda juga dapat mengolahnya menjadi keripikjamur.
Setelah
itu, jangan ragu mengonsumsinya. Jamur tiram mengandung serat yang sangat baik
untuk percernaan. Dari sisi manfaatnya, jamur tiram punya banyak keunggulan, di
antaranya dapat menjadi asupan penurun kolesterol, antibakterial, antitumor,
dan bermanfaat untuk penderita penyakit jantung lemah, liver, diabetes, anemia,
antiviral, dan anti kanker. Luar biasa bukan?
No comments:
Post a Comment