Monday, December 9, 2013

Memanfaatkan Limbah Pisang Menjadi Karya Seni



Alam memang menyimpan sejuta inspirasi. Hasil alam seperti kayu, batu, atau bambu mungkin sudah lazim sekali digunakan. Tapi siapa sangka, di tangan seorang kreatif,  bisa mengubah pelepah pisang yang biasanya dianggap sebagai sampah menjadi sebuah karya seni yang luar biasa! Kreativitas masyarakat Indonesia ternyata mampu menyulap sebuah benda tidak berharga, menjadi sebuah karya seni yang bernilai sangat tinggi.
 
Kalau Anda memiliki pohon pisang di rumah, pelepah pisang bisa Anda dapatkan dengan mudah sebagai limbah dari pohon pisang itu sendiri. Bila didiamkan, pelepah pisang bisa sangat mengganggu Anda karena ia akan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Bila dibiarkan lebih lama dan membusuk, pelepah pisang bahkan dapat mengganggu kesehatan lingkungan tempat tinggal Anda. Singkat kata, benda ini adalah limbah yang harus diurus sebelum membusuk.

Daripada dibuang dan jadi tidak berguna, lebih baik jadikan pelepah pisang sebagai bahan pembuat lukisan indah. Beberapa orang kreatif di Indonesia sudah berhasil membuat lukisan yang luar biasa indah, dengan bahan baku utama pelepah pisang. Orang-orang ini bahkan sudah mampu menebalkan kantong mereka dengan menjual beberapa lukisan tersebut kepada para pecinta lukisan.



Nah, bila Anda termasuk orang yang berminat dengan lukisan pelepah pisang, beberapa hari lalu saya sempat menemukan toko online yang menjual lukisan berbahan dasar pelepah pisang . Bahkan benda unik seperti ini pun kini bisa ditemukan di internet dengan mudah. Bila Anda tertarik untuk memajang lukisan unik  di rumah Anda, mungkin Anda bisa mengunjungi toko online tersebut.

Anda tidak perlu khawatir, pelepah pisang yang sudah menjadi lukisan sudah melewati banyak tahap dan proses, sehingga pelepah pisang yang digunakan tidak akan membusuk atau mengeluarkan bau tidak sedap. Bahkan pelepah pisang itu sendiri dinilai sebagai bahan yang kuat dan tahan lama. Lukisan ini tidak menggunakan cat apapun, tidak menggunakan bahan pengawet apapun, dan murni menggunakan warna alami dari pelepah pisang. Sehingga karya yang dihasilkan pun cenderung ramah lingkungan.



Lukisan pelepah pisang ini bisa juga dikombinasikan dengan bahan alam yang ‘aneh’ lainnya, seperti pelepah jagung, daun kering, bahkan rumput kering. Namun bahan utama pembentuk lukisan ini tidak lain hanya pelepah pisang dan lem. Kalau ada alat lain yang digunakan paling-paling hanya pisau dan gunting yang digunakan untuk memotong pelepah pisang sesuai dengan ukuran dan warna yang diinginkan.

Cara membuatnya pun sederhana. Pelepah pisang digunting dan dipotong sesuai dengan ukuran dan warna yang diinginkan. Sebuah pelepah pisang yang besar umumnya memiliki gradasi warna yang cukup banyak untuk digunakan dalam lukisan. Tinggal bagaimana sang seniman memilih dan memotong warna tersebut sesuai kebutuhan dan imajinasi. Proses selanjutnya adalah penempelan pelepah pisang yang sudah dipotong, ke dalam sebuah pola yang dibayangkan oleh sang seniman. Penempelan pelepah pisang dilakukan dalam media kanvas, sama seperti melukis. Bila warna dirasa kurang cocok, pelepah pisang yang sudah ditempel bisa dicabut kembali atau ditutup langsung dengan warna yang sesuai. Proses berlanjut sampai lukisan selesai sepenuhnya, dan seluruh permukaan kanvas sudah tertutup pelepah pisang. Sesederhana itu, namun sebuah karya seni seperti ini pasti membutuhkan kreativitas yang tinggi dalam proses pembuatannya.

Selain itu tidak hanya lukisan, saya juga sempat menemukan barang-barang unik lain yang dibuat dari pelepah pisang, di antaranya boneka (http://www.tokoon.com/Product/Detail/24935)dan tas pelepah pisang (http://www.tokoon.com/Product/Detail/26436). Khusus untuk tas pelepah pisang, modelnya tak kalah menarik dari tas-tas bermerek lainnya yang sudah lebih dulu ada di pasaran.

Proses pembuatan tas pelepah pisang ini memakan waktu sekitar satu minggu. Mulai dari penjemuran sampai pembentukan pola tas tersebut. Kurang lebih prosesnya sama dengan pembuatan lukisan pelepah pasang, yang membedakan tentu kreasi si pembuatnya. Tas jenis ini memiliki nilai lebih, karena desainnya yang unik, tradisional, dan tentunya sangat Indonesia. Tidak heran jika tas ini laris dan diminati oleh para kolektor tas.
Jika disimpulkan, saat ini tidak sedikit karya seni memiliki nilai tinggi, namun justru dibuat oleh sesuatu yang dipandang kurang berguna bagi sebagian besar orang. Yang perlu Anda lakukan hanya membuka mata terhadap peluang-peluang yang ada di sekitar Anda. Selamat berkreasi!

2 comments: