Pernahkah terpikir di benak Anda, bagaimana cara seseorang bisa sukses dengan ide yang mungkin menurut Anda sangat sederhana? Anda terus berpikir, bahwa Anda sebenarnya bisa menemukan ide tersebut, atau bisa melakukan ide tersebut. Namun Anda juga berpikir, mengapa ide sesederhana itu tidak terlintas di benak Anda sebelumnya? Para entrepreneur menemukan ide dan inovasi yang mereka ciptakan dari sebuah pertanyaan yang terus-menerus mereka pikirkan. Orang yang sukses, selalu dipenuhi rasa ingin tahu dan selalu bertanya. Dari pertanyaan itulah mereka bekerja dan berusaha, sehingga terciptalah sebuah inovasi.
Apa yang harus Anda lakukan agar
Anda dapat menemukan inovasi tersebut? Handry Satriago (CEO General
Electric Indonesia) melalui situs indonesiasetara.org menyebutkan, ada
dua kemampuan dalam manusia yang harus terus dilatih untuk menjadi seorang
entrepreneur, yaitu:
1.
Kemampuan
untuk menciptakan titik
Menciptakan
titik adalah kemampuan untuk menciptakan sebuah solusi, ide, atau inovasi yang
baru. Kemampuan ini bisa Anda latih dengan terus-menerus bertanya ‘Kenapa?’ (Why?) terhadap apapun. Dengan
bertanya ‘kenapa begini,’ atau ‘kenapa begitu,’ Anda cenderung akan melihat
sebuah masalah dari akarnya. Anda akan mengerti lebih dalam akar masalahnya dan
Anda bisa menemukan sebuah sudut pandang yang berbeda. Dari sudut pandang
inilah, sebuah inovasi dapat lahir.
2.
Kemampuan
untuk menghubungkan
titik
Bertanya ‘kenapa’ saja tidak akan cukup. Anda juga harus bertanya: ‘Bagaimana jika?’ (How if?) atau ‘Kenapa tidak?’ (Why not?).
Dengan terus bertanya ‘how if’,
secara tidak langsung Anda sudah melatih kemampuan untuk menghubungkan titik
yang sudah Anda temukan. Ini adalah kemampuan untuk mencari jalan atas inovasi
Anda, dan kemampuan untuk mencapai solusi Anda agar menjadi kenyataan. Melalui
kemampuan ini Anda dituntut untuk bekerja, dan merealisasikan apa yang sudah
Anda pikirkan.
Tirto Utomo, orang yang menemukan
merk Aqua, mungkin sempat memikirkan hal seperti “Kenapa orang harus
repot-repot memasak air untuk diminum?”, dan berlanjut dari pertanyaan
tersebut, mungkin ia akan bertanya “Bagaimana jika orang dapat meminum secara
langsung tanpa perlu repot memasak?”, atau “Bagaimana cara memberikan air yang
bisa langsung diminum kepada orang lain?”. Mungkin, dari pertanyaan inilah
lahir sebuah air minum dalam kemasan yang ia beri nama Aqua, yaitu air mineral yang kini bisa kita minum secara
langsung, tanpa harus dimasak terlebih dahulu.
Isaac Newton sang fisikawan
penemu teori-teori luar biasa di dunia pun memulai semua kesuksesannya dari
sebuah pertanyaan ‘Kenapa?’. Dari jutaan orang yang melihat apel terjatuh dari
pohon, hanya Newton lah yang bertanya “Kenapa apel jatuh dari pohon?”. Sesederhana itu, namun tidak terbayangkan sebelumnya.
Selain dua kemampuan tersebut,
seorang dosen wirausaha di Bandung pernah menambahkan sebuah rumus yang dapat
kita gunakan untuk memulai usaha. Rumus tersebut adalah Amati, Tiru,
Modifikasi, atau disingkat menjadi rumus ATM. Ini adalah sebuah zaman modern,
yang mungkin akan membuat Anda berpikir akan sangat sulit untuk menemukan
inovasi-inovasi baru. Di sinilah
Anda diminta untuk mengamati apa yang sudah ada. “Kenapa mereka bisa sukses?” mungkin menjadi pertanyaan
pertama Anda. Tahap selanjutnya mungkin meniru ‘jalan’ kesuksesan mereka, namun
perlu diingat bahwa Anda sulit sekali menjadi sukses hanya dengan meniru. Anda
harus memodifikasi apa yang akan Anda tiru. Nah, pada tahap inilah ide dari
pertanyaan kenapa dan bagaimana yang sudah Anda temukan sebelumnya bisa Anda
gunakan.
Sederhananya, entrepreneur adalah
sebuah proses menyelesaikan sebuah persoalan. Mungkin bagi Anda yang suka
memperhatikan para entrepreneur,
akan menganggap bahwa solusi yang mereka berikan sungguh luar biasa. Mungkin
memang luar biasa, namun ada pula sebuah solusi yang sangat sederhana namun
tidak pernah terpikir sebelumnya. Para entrepreneur mungkin bukan orang pertama
yang pernah memikirkan sebuah ide brilian, tapi mereka adalah orang pertama
yang berhasil mengenalkan ide tersebut kepada orang lain di sekitar mereka. Jadi, mulailah bertanya.
Sumber:
No comments:
Post a Comment