Tuesday, December 17, 2013

Mengenal Kain Lurik



Kain tradisional Indonesia memang menyimpan banyak cerita, mulai dari latar sejarahnya sampai menyerempet ke mitos yang beredar tentangnya dari dulu hingga kini. Memang, kain tenun biasanya tidak sembarang dibuat begitu saja. Ada sesuatu yang bernilai di balik pembuatannya. Salah satunya adalah kain lurik khas Jawa. Ada filosofi dan mitos yang berkembang di balik pembuatan kain lurik ini.



Kain tenun lurik memiliki corak dan bentuk yang bermacam-macam. Semua itu bukan tanpa sebab dibuat. Masing-masing punya makna, bahkan kegunaan yang berbeda-beda. Kini, paling tidak ada dua macam kain lurik yang beredar. Yaitu kain lurik tradisional yang digunakan untuk upacara tradisional daur kehidupan (misal kehamilan, kelahiran, perkawinan dan kematian), dan satu lagi yang lebih digunakan untuk busana rumah tangga dan dikembangkan oleh para pengrajinnya sebagai cendera mata.

Sebagai upaya pelestarian kebudayaan Jawa, semua itu memang sah-sah saja. Generasi Indonesia terkini memang harus diingatkan tentang kebudayaan yang ada di negara ini, supaya tidak melupakan masa lalu dengan begitu saja.



Secara pengartian mudahnya, kain lurik adalah kain yang bercorak garis-garis. Corak yang searah panjang kain disebut dengan lajuran, dan yang searah lebar kain disebut pakan malang. Sementara corak kotak-kotak kecil disebut dengan cacahan.

Tekstur dan tampilan kain lurik bisa dibilang bergantung pada kain yang digunakan. Elemen yang berpengaruh adalah jenis bahan baku, jenis benang, kehalusan benang, dan jenis alat yang digunakan. Kain lurik yang diproduksi di Yogyakarta, biasanya berbentuk jarit atau kain panjang, kain sarung, kain ciut, stagen atau ikat pinggang, dan bakal klambi.



Berbicara makna corak lurik, ada beberapa hal yang sangat menarik. Karena corak lurik memang mengandung makna tradisi dan adat kepercayaan. Selain itu, kain tenun bercorak garis-garis juga dipercaya memiliki kekuatan magis yang bersifat melindungi. Corak yang amat sakral dan dianggap memiliki tuah antara lain corak kluwung, corak tuluh watu, corak tumbar pecah, dan corak lumpatan atau liwatan.

Bagaimana dengan lurik masa kini yang lebih sebagai pakaian rumah tangga atau cendera mata? Beberapa orang mengembangkan lurik dengan macam-macam modifikasi yang disesuaikan dengan perkembangan yang ada saat ini. Eksperimennya pun bermacam-macam. Mulai dari tata warna, corak, teknik, bahkan penggunaan lurik itu sendiri.


 Selain dibuat dalam bentuk busana siap pakai, para pengrajin lurik juga membuat berbagai bentuk lain untuk dijadikan cendera mata. Misalnya tas, topi, dan pakaian rumah tangga lainnya. Maka, sekarang pun Anda bisa menjadikan lurik sebagai salah satu pilihan busana.

No comments:

Post a Comment